Thursday, July 8, 2010

Rekonstruksi Bisnis Network Marketing di Indonesia


Bisnis Network Marketing, alias MLM bukan merupakan jalan cepat untuk menjadi kaya.


Sistem MLM atau Multi Level Marketing merupakan cara yang kini banyak digunakan berbagai perusahaan untuk memasarkan produk mereka di indonesia. MLM biasanya membuat peserta atau anggotanya (Member) untuk mencari anggota lain dengan imbalan tertentu secara berjenjang. Member yang bisa menggaet banyak member lain yang rajin membeli produk akan mendapat keuntungan berlipat ganda dibanding member yang membeli saja anggota baru atau bawahan


Dengan sistem bisnis dan keanggotaan yang digambarkan ala piramida, diperlukan ketekunan dan kegigihan member untuk membangun jaringannya. Orang yang awam bisnis MLM umumnya akan diajak bergabung menjadi anggota dengan berbagai cara. Tidak jarang ajakan bergabung dibarengi paksaan dan agresivitas pada akhirnya membuat orang orang mengecap negatif bisnis MLM.


Itu tipikal MLM yang dulu, sergah CEO CNI Indonesia S Abrian Natan. Sebagai sebuah metode pemasaran untuk menyampaikan produk dari produsen kepada konsumen, para pemain MLM harus makin kreatif, inovatif dan terus mengeluarkan ide ide baru.


‘’CNI mengikuti perkembangan zaman, cara cara pemasaran MLM gaya lama telah kami tinggalkan’’ kata Abrian

Tenang, santai dan ramah. Begitulah kesan yang tampak pada pria berusia 48 tahun tersebut ketika ditemui di Media Indonesia di kantornya di Gedung CNI, di bilangan Kedoya, Jakarta Barat

Di balik sikap santainya, Abrian adalah sosok paling penting dalam kesuksesan CNI. Sebuah Bisnis network marketing lokal terdepan dan terbesar di Indonesia saat ini.

Saat mengakhiri era pemasaran MLM metode ‘kuno’ jelasnya, CNI mulai melakukan terobosan pada 2008 dengan mengubah konsep perusahaan member tidak menjual, tapi memasarkan.


Bingung? Menurut abrian, meski sepintas sama, ada perbedaan mendasar antara menjual dan memasarkan. Dalam menjual, kita memasarkan suatu barang yang kita beli kemudian kita jual. Sebaliknya dalam memasarkan, seseorang mempromosikan suatu barang, sehinga orang lain yang berinisiatif membeli barang tersebut.

‘’Misalnya kita sedang kumpul dengan teman teman lalu kita suguhkan kopi ginseng. Kita tidak perlu secara terang terangan mempromosikan barang, tapi cukup bilang, ‘eh produk ini baik buat kesehatan dan rasanya enak lho’.’’


Member pun kini tidak perlu menjajakan produk perusahaan langsung di depan konsumen seperti dulu. Konsumen produk CNI sekarang bisa langsung dilayani dari distribution center terdekat, sementara komisinya akan masuk ke member yang memberi referensi.

Dengan pemasaran secara halus, konsumen tidak akan merasa terintimidasi atau terprovokasi. Yang paling penting, mereka tidak harus khawatir akan ‘diprospek’ untuk bergabung menjadi member.

Pelopor

Sebenarnya menjadi pelopor kehadiran bisnis berbasis MLM awalnya tak terpikirkan sama sekali bagi Abrian yang memulai kiprah bisnisnya melalui jual beli mobil saat SMA. Ia bahkan sempat membuka showroom mobil sekaligus berdagang makanan dan minuman saat menjadi mahasiswa sebuah perguruan tinggi di bandung. Ketika itu berkembang pesar, abrian sempat memiliki 100 gerobak minuman ringan di sepanjang jalan di wilayah jakarta barat.


Pada 1985, ia ditantang kakak iparnya, Ginawan Chondro, untuk berbisnis MLM dengan produk Sun Chlorella. Konsep yang sama sekali awan bagi Abrian yang kala itu berusia 24 tahun.

Dalam menjawab tantangan tersebut, setahun kemudian, ia dan Ginawan membangun PT Sun Chlorella Indonesia (SCI) di Bandung. Perusahaan itulah yang menjadi cikal bakal CNI.

Abrian sendiri mungkin saat itu tidak menduga bahwa dua puluh empat tahun kemudian, perusahaannya menjelma menjadi bisnis network marketing raksasa dengan omset lebih dari 1 triliun per tahun. Setelah berganti nama menjadi CNI, perusahaan tersebut kini memiliki member hingga 700 ribu orang dengan resentase member aktif mencapai 35%-40%.


Adapun dalam menjalankan bisnis berkarakteristik unik seperti MLM, konsumen di mata bapak dua anak ini merupakan yang terutama. Penting untuk menjaga kelanggengan transaksi agar perusahaan terus berkembang dan member CNI akan terus menikmati profit.


‘’Ada satu perbedaan CNI dengan perusahaan sejenis lainnya. Bagi kita, konsumen merupakan pilar utama, sementara kebanyakan yang lain sibuk mencari bagaimana agar member mendapat komisi yang semakin besar’’ tegasnya


Pilar kedua yang tidak kalah pentingya adalah member dan anggota itu sendiri. Tanpa member usaha perusahaan tidak akan berjalan. Berbeda dengan bisnis bisnis serupa yang mengiming member dengan penghasilan, komisi atau bonus bonus yang wah, Abrian justru meyakini network marketing bukan merupakan jalan cepat untuk menjadi kaya.


Jika ada orang yang berpikir seperti itu, mereka mungkin akan kecewa kalau melihat bisnis ini riilnya seperti apa;

Network marketing merupakan sebuah bisnis yang bersifat jangka panjang. Segala sesuatu yang bersifat jangka panjang. Segala sesuatu yang bersifat jangka panjang umumnya tidak akan langsung terlihat hasilnya dengan cepat.


Untuk itu, pria penyuka olahraga renang dan memancing ini selalu menanamkan di benak setiap member CNI, bahwa CNI merupakan bisnis jangka panjang.

Oleh karena itu, butuh ketekunan dan kerja keras setiap member untuk membangun jaringan konsumen mereka sendiri yang semakin lama semakin berkembang. Berkembang dalam arti si konsumen mengonsumsi produk CNI dan mempromosikan sehingga orang lain juga tergerak melakukan hal yang sama. Dengan demikian, jaringan konsumen akan makin besar dan tentu membawa keuntungan yang lebih besar bagi si member.


Money Game


Bisnis MLM bukan tanpa celah. Abrian mengigatkan, banyak hal yang perlu diwaspadai dalam perkembangannya. Tidak jarang bisnis MLM yang mem-booming dan mulai menjadi bagian dalam masyarakat dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab.

Produk berkualitas buruk dijual dengan harga tinggi, tetapi memberikan insentif yang tinggi kepada para anggota. ‘Money game’ atau permainan uang seperti itulah yang menjadi ancaman terbesar bagi perkembangan bisnis network marketing.


Karena tidak ingin menyia nyiakan upaya selama ini, CNI sebagai pelopor bisnis network marketing di Indonesia ingin mengomunikasikan paradigma baru sebagai perusahaaan network marketing yang bersahabat.

Masyarakat bebas untuk memilih, tidak ada paksaan. Mau hanya mengonsumsi untuk pribadi dan keluarga. Atau mereferensikannya pada orang orang terkasih, silahkan saja.

Kami ingin memperkukuh citra positif bisnis ini di mata masyarakat. Bahwa yang CNI lakukan adalah bisnis network marketing yang sebenarnya, jauh dari unsur pemaksaan dan tipu menipu yang sering melekat pada bisnis ini.


1 comment:

  1. artikel yang menarik, sangat membantu saya yg sedang mempelajari marketing, terima kasih...

    kunjungi blog saya juga ya http://belajarbisnisonline-gratis.blogspot.com/2010/07/network-marketing.html

    ReplyDelete